Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

BACAAN DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU SESUAI DENGAN SUNNAH

Gambar
Berikut ini adalah bacaan-bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu, yang sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam. (dibaca setelah salam). 1. Membaca : أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ Astaghfirullaåh. Astaghfirullaåh. Astaghfirullaåh. Allahumma antassalaam, wa mingkassalaam, tabarakta ya dzaljalaali wal ikraam. “Saya memohon ampun kepada Allah.(3x) Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Suci Engkau wahai Rabb pemilik Keagungan dan Kemuliaan.” Keterangan: HR. Muslim no.591 (135), Ahmad (V/275,279), Abu Dawud no.1513, an-Nasa-i III/68, Ibnu Khuzaimah no.737, ad-Darimi I/311 dan Ibnu Majah no.928 dari Sahabat Tsauban radhiyallaahu ‘anhu. Perhatian: Hendaklah dicukupkan dengan bacaan ini dan jangan ditambah-tambah dengan macam-macam bacaan lainnya yang tidak ada asalnya dari Nabi Shallallaahu ‘al

PENGERTIAN AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH

Gambar
PENGERTIAN ‘AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas A. Definisi ‘Aqidah ‘Aqidah (اَلْعَقِيْدَةُ) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu(التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.[1] Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid[2] dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-

AKIDAH YANG BENAR DAN AKIDAH YANG SALAH

Gambar
Akidah yang Benar dan Akidah yang Salah, Tentu Berbeda! Setiap hamba Allah perlu mengenal Rabb-nya. Kenapa? Karena seseorang tidak akan lepas dari tiga hal yang pasti ditanyakan dialam kubur nanti: siapa sesembahanmu, apa agamamu, dan siapa nabimu? Pertanyaan tersebut tidak begitu saja mudah untuk dijawab seperti menghapal pelajaran di sekolah atau di bangku kuliah. Tingkat keimanan seseorang berpengaruh terhadap mudah atau sulitnya seseorang menjawab ketiga hal tersebut. Sangat mengerikan apabila kita tidak mampu menjawabnya. Tentulah siksa akan disiapkan bagi orang-orang yang tidak dapat menjawab pertanyaan kubur dengan benar. Wal ‘iyadzubillah (kita berlindung kepada Allah dari siksa tersebut). Mengenal Allah bukan sekadar mengetahui dan menghapal asma` (nama-nama) dan sifat-sifat Allah. Akan tetapi, kita harus meyakini keesaan Allah dalam perkara yang hanya mampu dilakukan oleh Allah ( rububiyah Allah), peribadahan ( uluhiyah Allah), dan asma` dan shifat- Nya. Beriman kep